Dididik di École Polytechnique. Karena kesehatan yang buruk ia dinasihatkan untuk memusatkan pikirannya pada matematika. Selama kariernya, ia menjabat sebagai mahaguru di École Politechnique, Sorbonne, dan Collège de France. Sumbangan-sumbangan matematikanya cemerlang dan mengejutkan jumlahnya. Produktivitasnya amat hebat hingga Akademi Paris memilih untuk membatasi ukuran makalahnya dalam majalah ilmiah untuk mengatasi keluaran dari Cauchy.
Cauchy ialah seorang Katolik yang saleh dan pengikut Raja yang patuh. Dengan menolak bersumpah setia kepada pemerintahan Prancis yang berkuasa pada 1830, ia pindah ke Italia selama beberapa tahun dan mengajar di beberapa institusi keagamaan di Paris sampai sumpah kesetiaan dihapuskan setelah Revolusi 1848.
Cauchy memiliki perhatian yang luas. Ia mencintai puisi dan mengarang suatu naskah dalam ilmu persajakan dalam bahasa Ibrani. Keimanannya dalam beragama mengantarnya mendukung kerja sosial untuk ibu-ibu tanpa nikah dan narapidana.
Meski kalkulus diciptakan pada akhir abad ke-17, dasar-dasarnya tetap kacau dan berantakan sampai Cauchy dan rekannya Carl Friedrich Gauß, Niels Henrik Abel, dan Bernard Bolzano mengadakan ketelitian baku.